Tanda-tanda Ikhlas Dalam Beramal
Diantara tanda–tanda seorang yang ikhlas beramal sholeh:
Pertama, selalu waspada terhadap dirinya sendiri, dan mengangapnya selalu kurang.
Seorang yang ikhlas tidak akan puas dengan kebaikan yang dilakukannya, dia tidak merasa bangga dengan perbuatan baiknya di saat orang lain lalai dan terlena.
Bercermin dari kepribadian Abdulloh Ibn Ummar radiyallohu anhuma yang telah menangis, kemudian ada salah seorang bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menangis, bukankah engkau telah melakukan ketaatan yang banyak? ia menjawab: ‘Aku menangis karena mendengar ayat…..”Sesungguhnya Alloh hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS.al-Maidah: 27) Artinya apa yang kita lakukan tidak cukup, dan yang terpenting bagi Alloh adalah menerima amalan orang yang bertakwa.
Dan marilah kita perhatikan juga seorang Umar Ibn Khottob, yang telah dikabarkan baginya surga. Tetapi masih berkata: “Seandainya aku dahulu hanya sehelai rambut di dada Abu Bakar, seandainya Ibu Umar tidak melahirkan Umar”, ia begitu takut dan sangat terguncang.
Selama kita selalu khawatir terhadap diri sendiri, takut berbuat riya, tidak ikhlas, maka yakinlah bahwa ini merupakan tanda-tanda keikhlasan.
Kedua, tidak mengharapkan pujian dari manusia.
Janganlah merasa senang ketika manusia memuji kebaikan kita, dan jangan pula pernah berdoa agar manusia memuji kebaikan kita. Yang sangat parah adalah ketika kita marah saat mereka tidak memuji kita. sungguh di saat pujian dan celaan itu bernilai sama maka itulah keikhlasan yang sesungguhnya.
Jika kita meninggalkan ketaatan keada Alloh karena dicela manusia maka hal ini merupakan tanda kurang ikhlas. Muhammad Ibn Wasyi’ berkata ketika ia dipuji orang, “Katakanlah semau kalian! Apakah kata-kata kalian akan memberikan manfaat bagiku saat tangan dan kakiku diikat, lalu aku dilemparkan ke neraka Jahannam?”
Ketiga, jangan berubah meski manusia berbuat kerusakan.
Seorang yang ikhlas akan tetap dan istiqomah dalam ketaatan kepada Alloh ta’ala, tidak hanya mengikuti kebanyakan manusia. Jika mereka berame-rame dalam ketaatan maka kita mengikutinya, dan jika mereka bersama dalamkemaksiatan maka kitapun mengekornya.
Keempat, jadikanlah niat sebagai pilar hidup kita.
Maka jadikanlah setiap amal ini diniatkan dari diri kita sebagai ketaatan kepada Alloh ta’ala.
Kelima, kita menyembunyikan amal kebaikan, kecuali agar diteladani manusia.
Maksudnya kita menampakan amalan-amalan yang bisa menjdi teladan bagi orang lain agar mereka taat dalam beragama dan juga menyembunyikan beberapa amalan yang harus disembunyikan.
No comments:
Post a Comment